Jasad Eril Ditemukan Utuh Meski Tenggelam Selama 14 Hari, Cek Fakta Ilmiahnya Yuk Moms!
Jasad Eril Ditemukan Utuh Meski Tenggelam Selama 14 Hari, Cek Fakta Ilmiahnya Yuk Moms!
Putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtaz (Instagram/@emmerilkahn)Anak Ridwan Kami, Emmeril Kahn Mumtaz atau Eril sudah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah tenggelam selama 14 hari di Sungai Aare. Kabar ini menjadi kabar bahagia sekaligus sedih bagi Ridwan Kamil dan seluruh masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Setelah mendengar kabar tersebut, Ridwan Kamil pun langsung bergegas ke Swiss untuk menjemput sang jenazah sang putra. Kang Emil, sapaan akrabnya, melihat langsung kondisi jenazah mendiang Eril di rumah Sakit Bern di Swiss.
Ia mengungkapkan bahawa jenazah Eril masih utuh meski sudah tenggelam dua minggu lamanya. Cari tahu fakta ilmiahnya yuk Moms!
Ya, tentu ada penjelasan ilmiah mengapa jenazah Eril masih utuh meski berminggu-minggu di dalam air.
"Penjelasan secara alami mengapa jasadnya masih utuh: Sungai Aare yang sedingin kulkas dan minim fauna, membuat jasadnya terjaga setelah membeku sehingga tetap utuh walau berada di dasar selama 14 hari," jelas Ridwan Kamil lewat Instagram Story pribadinya pada Jumat (10/6/2022).
Secara ilmiah, jenazah memang lebih cepat membusuk di daratan daripada di air. Itu terjadi karena suhu di air lebih dingin dan faktor lingkungan anaerobik atau tak ada oksigen.
Meski begitu, tubuh dikeluarkan dari air, kemungkinan pembusukan akan menjadi lebih cepat.
Dikutip dari NCBI, perubahan kondisi jenazah yang tenggelam tak hanya dipengaruhi suhu udara, tetapi juga arus serta hambatan dan struktur perairan, baik alam maupun buatan, yang dapat menempel pada jenazah.
Sifat anaerobik dari sifat basah akibat terendam dapat mengakibatkan pembentukan adipocere, proses dari transformasi lipid yang tidak lengkap oleh bakteri. Spesies serangga dan hewan yang memakan sisa-sisa tubuh berbeda pada tubuh yang terendam.
Ahli patologi forensik dan penyelidik kematian medikolegal harus menyadari perubahan postmortem yang mungkin terjadi pada tubuh yang tenggelam.
Apabila perairan dangkal bisa menyebabkan tangan, lutut, bagian punggung kaki, dan dahi dari jenazah dapat terseret di sepanjang dasar air. Akibatnya, menimbulkan lecet kulit postmortem yang mungkin sulit dibedakan dengan cedera antemortem.